Perdirjen GTK Kemendikbud Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah diterbitkan dengan pertimbangan: a) bahwa dalam rangka optimalisasi kinerja Guru dan Kepala Sekolah yang sejalan dengan transformasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, diperlukan transformasi pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah untuk pencapaian tujuan dan sasaran kinerja pada satuan pendidikan; b) bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, setiap instansi pemerintah wajib menerapkan pengelolaan kinerja pegawai; c) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah.
Adapun
dasar hukum diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan (Perdirjen GTK Kemdikbud)
Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk
Teknis (Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, adalah sebagai
berikut.
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6897);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Behan Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 683);
5.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);
6.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 40 Tahun
2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 1427);
7.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6
Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 155);
8.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7
Tahun 2022 tentang Sistem Kerja pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan
Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 181);
9.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
1Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2023 Nomor 54);
Pasal
1 Perdirjen GTK Kemendikbudristek Nomor 7607
Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
bahwa dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan.
2.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini j alur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
3.
Kepala Sekolah adalah Guru yang mendapatkan penugasan memimpin dan mengelola Taman
Kanak Kanak/Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TK/TKLB) atau bentuk lain yang
sederajat, Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDf SDLB) atau bentuk lain
yang sederajat, Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPI SMPLB) atau bentuk lain yang sederajat, Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/ Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA/SMK/SMALB) atau bentuk
lain yang sederajat, atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).
4.
Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah Ekspektasi
Kinerja yang akan dicapai oleh Guru dan Kepala Sekolah setiap tahun.
5.
Ekspektasi Kinerja yang selanjutnya disebut Ekspektasi adalah harapan atas
hasil kerja dan perilaku kerja Guru dan Kepala Sekolah.
6.
Umpan Balik Berkelanjutan adalah tanggapan atau respon yang diberikan atas
kinerja Guru dan Kepala Sekolah.
7.
Evaluasi Kinerja adalah proses dimana Pejabat Penilai Kinerja mereviu
keseluruhan hasil kerja dan perilaku kerja selama satu semester danfatau 1
(satu) tahun kinerja, serta menetapkan Predikat Kinerja berdasarkan kuadran
kinerja.
8.
Predikat Kinerja adalah predikat yang ditetapkan oleh Pejabat Penilai Kinerja
atas hasil Evaluasi Kinerja Guru dan Kepala Sekolah baik secara periodik maupun
tahunan.
9.
Pejabat Penilai Kinerja Guru adalah Kepala Sekolah.
10.
Pejabat Penilai Kinerja Kepala Sekolah adalah Kepala Dinas yang menangani
urusan bidang pendidikan.
11.
Pimpinan adalah Pejabat Penilai Kinerja, pejabat lain dalam satu unit
organisasi, lintas unit organisasi, lintas instansi pemerintah pemilik kinerja
(outcome/outcome antarafoutputflayanan), danfatau pejabat lain di luar instansi
pemerintah dimana pegawai mendapat penugasan khusus.
12.
Unit Kerja adalah satuan pendidikan utama yang secara administrasi Guru
terdaftar.
13.
Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
14.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, yang selanjutnya disebut
Direktorat Jenderal adalah direktorat yang membidangi pembinaan guru, tenaga
kependidikan, dan pendidik lainnya.
15.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, yang selanjutnya disebut
Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang membidangi pembinaan guru,
tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya
Pasal
2 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK Kemdikbudristek) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk
Teknis (Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
bahwa Peraturan Direktur Jenderal ini digunakan sebagai pedoman bagi:
a.
Guru dan Kepala Sekolah pada instansi pemerintah daerah;
b.
Kepala Dinas yang menangani urusan bidang pendidikan; dan
c.
Direktorat Jenderal, dalam pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah.
Pasal
3 Perdirjen GTK Kemendikbud Ristek Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk Teknis
(Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa Pengelolaan
kinerja Guru dan Kepala Sekolah dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran
kinerja satuan pendidikan melalui:
a.
peningkatan kualitas dan kapasitas Guru dan Kepala Sekolah;
b.
penguatan peran Kepala Sekolah; dan
c.
penguatan kolaborasi antara Kepala Sekolah dengan Guru, antarguru, dan antara Guru
dengan pemangku kepentingan lain di bidang pendidikan.
Pasal
4 Perdirjen GTK Kemdikbudristek Nomor 7607
Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
Pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
berorientasi pada:
a.
peningkatan kinerja Guru dan Kepala Sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik;
b.
pemenuhan ekspektasi Kepala Sekolah;
c.
dialog kinerja yang intens antara Kepala Sekolah dan Guru;
d.
pencapaian kinerja satuan pendidikan; dan
e.
hasil kerja dan perilaku kerja Guru dan Kepala Sekolah.
Pasal
5 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK Kemendikbudristek) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk
Teknis (Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa
Pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah terdiri atas:
a.
perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi Ekspektasi Kinerja;
b.
pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja yang meliputi pendokumentasian kinerja,
pemberian umpan balik berkelanjutan, dan pengembangan kinerja;
c.
penilaian kinerja yang meliputi evaluasi kinerja; dan
d.
tindak lanjut hasil evaluasi kinerja yang meliputi pemberian penghargaan dan
sanksi.
Pasal
6 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Kinerja Guru
dan Kepala Sekolah merupakan capaian atas hasil kerja dan perilaku kerja sesuai
indikator kinerja individu dan target yang disepakati bersama Pejabat Penilai
Kinerja.
Pasal
7 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Capaian atas
basil kerja dan perilaku kerja bagi Guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berdasarkan
pelaksanakan tugas yang meliputi:
a.
merencanakan pembelajaran;
b.
melaksanakan pembelajaran;
c.
menilai hasil pembelajaran;
d.
membimbing dan melatih peserta didik; dan
e.
melaksanakan tugas tambahan.
Pasal
8 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Capaian atas basil kerja dan perilaku kerja bagi Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 berdasarkan pelaksanakan tugas yang meliputi:
a.
manajerial;
b.
pengembangan kewirausahaan; dan
c.
supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
(2)
Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertujuan untuk:
a.
mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik;
b.
mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif;
c.
membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga satuan pendidikan dan
pengelolaan program satuan pendidikan; dan
d.
meningkatkan kualitas proses dan basil belajar peserta didik.
Pasal
9 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan
Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa Selain pelaksanaan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, Guru dan Kepala Sekolah dapat diberikan
penugasan lain dalam rangka pembinaan kariernya.
Pasal
10 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Perencanaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
buruf a terdiri atas:
a.
penyusunan rencana SKP; dan
b.
penetapan SKP.
(2)
Dalam proses penyusunan SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1}, Guru dan Kepala
Sekolah melakukan dialog kinerja untuk penetapan dan klarifikasi Ekspektasi
Kinerja.
(3)
Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan proses untuk menentukan:
a.
rencana basil kerja yang akan dicapai; dan
b.
perilaku kerja yang dibarapkan.
(4)
Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan dengan mengacu pada:
a.
perencanaan strategis satuan pendidikan;
b.
prioritas program dan kegiatan dalam rangka peningkatan capaian rapor
pendidikan tingkat satuan pendidikan; dan
c.
kompetensi, keahlian, dan/ atau keterampilan Guru dan Kepala Sekolah.
(5)
Selain mengacu pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4}, penetapan dan
klarifikasi Ekspektasi Kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolab berstatus pegawai
pemerintab dengan perjanjian kerja mengacu pada dokumen perjanjian kerja sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6)
Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dituangkan dalam dokumen SKP.
(7)
Format dokumen SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal
11 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Guru dan Kepala Sekolah menyusun rencana SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (6) mulai 1 Januari sampai dengan 31 Januari untuk periode 1 (satu) tahun
berkenaan.
(2)
Rencana SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan penyesuaian pada
1Juli sampai dengan 31 Juli tahun berkenaan.
(3)
Rencana SKP Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a.
hasil kerja yang terdiri atas:
b.
perilaku kerja yang terdiri atas:
1)
aspek perilaku kerja;
2)
indikator perilaku; dan
3)
ekspektasi khusus Kepala Sekolah.
(4)
Rencana SKP Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a.
hasil kerja yang terdiri atas:
1)
rencana hasil kerja
2)
indikator kinerja individu
3)
target yang harus dicapai; dan
4)
perspektif,
b.
perilaku kerja yang terdiri atas:
1)
aspek perilaku kerja;
2)
indikator perilaku; dan
3)
ekspektasi khusus pimpinan.
(5)
Ukuran keberhasilanjindikator kinerja individu dan target atas rencana hasil
kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dinyatakan dengan
pendekatan kuantitatif.
(6)
Rencana SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinyatakan dengan menggunakan
kalimat yang menggambarkan pencapaian kinerja yang diwujudkan dalam bentuk
hasil kerja dan/ atau ekspektasi perilaku kerja.
Pasal
12 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Rencana hasil kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) huruf a dan
ayat (4) huruf a merupakan output dan outcome dari pelaksanaan tugas yang akan
dihasilkan Guru dan Kepala Sekolah.
(2)
Rencana hasil kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.
meningkatnya praktik pembelajaran melalui observasi kinerja dalam menjalankan tugas
pokok Guru yang disepakati bersama Kepala Sekolah;
b.
meningkatnya kinerja satuan pendidikan dan/ atau peningkatan karier Guru melalui
pengembangan kompetensi yang disepakati bersama Kepala Sekolah;
c.
tersusunnya kurikulum operasional satuan pendidikan sebagai acuan dalam
peningkatan pembelajaran;
d.
terlaksananya pembelajaran melalui perencanaan dan perangkat penilaian/ asesmen
yang mengacu pada kurikulum operasional satuan pendidikan; dan
e.
meningkatnya kinerja satuan pendidikan melalui terlaksananya tugas tambahan
sesuai dengan jenis disepakati bersama Kepala Sekolah.
(3)
Rencana hasil kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.
terlaksananya peningkatan kualitas praktik pembelajaran Guru;
b.
meningkatnya praktik kinerja Kepala Sekolah melalui observasi kinerja;
c.
terkelolanya kegiatan pengembangan kompetensi Guru dan tenaga kependidikan;
d.
meningkatnya kinerja satuan pendidikan dan/ atau peningkatan karier Kepala Sekolah
melalui pengembangan kompetensi;
e.
tersusunnya kurikulum operasional satuan pendidikan yang berorientasi pada
peningkatan pembelajaran secara partisipatif;
f.
terkelolanya pelaksanaan pembelajaran yang berfokus pada implementasi kurikulum
operasional satuan pendidikan;
g.
terkelolanya penugasan Guru dan tenaga kependidikan untuk mewujudkan
penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas;
h.
tersusunnya perencanaan satuan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan
pembelajaran; dan
i.
tersusunnya laporan pengelolaan satuan pendidikan yang berorientasi pada
peningkatan pembelajaran.
Pasal
13 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Pelaksanaan observasi kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal12 ayat (2) huruf
a terdiri atas:
a.
peningkatan praktik manajemen kelas yang berfokus pada keteraturan suasana
kelas;
b.
peningkatan praktik manajemen kelas yang berfokus pada penerapan disiplin
positif;
c.
peningkatan praktik dukungan psikologis yang berfokus pada ekspektasi peserta
didik;
d.
peningkatan praktik dukungan psikologis yang berfokus pada perhatian dan
kepedulian;
e.
peningkatan praktik dukungan psikologis yang berfokus pada umpan balik
konstruktif;
f.
peningkatan praktik aktivasi kognitif yang berfokus pada instruksi yang
adaptif;
g.
peningkatan praktik aktivasi kognitif yang berfokus pada instruksi
pembelajaran; atau
h.
peningkatan praktik aktivasi kognitif yang berfokus pada aktivitas interaktif.
(2)
Pelaksanaan observasi kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3)
huruf b terdiri atas:
a.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada memandu
perencanaan pembelajaran;
b.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada komunikasi visi dan
misi satuan pendidikan;
c.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada penyampaian
program satuan pendidikan;
d.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada refleksi
pengelolaan kurikulum satuan pendidikan;
e.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada aktivasi kegiatan
komunitas belajar;
f.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada pembimbingan peningkatan
kualitas praktik pembelajaran;
g.
peningkatan praktik kinerja Kepala Sekolah yang berfokus pada berbagi praktik
baik kepemimpinan; dan
h.
peningkatan kepemimpinan pembelajaran yang berfokus pada refleksi program pengembangan
kompetensi.
(3)
Guru memilih pelaksanaan observasi kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit 1 (satu) pilihan untuk didiskusikan dan disepakati bersama
Kepala Sekolah.
(4)
Kepala Sekolah memilih pelaksanaan observasi kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling sedikit 1 (satu) pilihan untuk didiskusikan dan disepakati
bersama kepala dinas yang menangani urusan bidang pendidikan.
(5)
Pelaksanaan observasi kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
menggunakan rubrik sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal
14 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf b dan ayat (3) huruf d terdiri atas:
a.
berbagi praktik baik bagi penggerak komunitas belajar dengan mengadakan minimal
3 (tiga) kegiatan;
b.
berbagi praktik baik dalam berbagai wadah atau ajang bagi peraih pengakuan atau
penghargaan terhadap kompetensi dan kinerjanya;
c.
berbagi praktik baik dalam kegiatan yang terkait implementasi kurikulum merdeka
dan/ atau perencanaan berbasis data sebagai narasumber;
d.
menyusun perangkat ajar yang dapat dibagikan kepada Guru dan/ atau Kepala
Sekolah lain;
e.
menyusun kumpulan konten unggulan yang dapat dibagikan kepada Guru dan/ atau Kepala
Sekolah lain;
f.
menelaah cerita praktik yang dihasilkan Guru danjatau Kepala Sekolah lain;
g.
menyusun cerita praktik yang dapat dibagikan kepada Guru danfatau Kepala
Sekolah lain;
h.
menelaah aksi nyata sejawat yang dihasilkan Guru dan/ atau Kepala Sekolah lain;
i.
menelaah perangkat ajar yang dihasilkan Guru dan/ atau Kepala Sekolah lain;
j.
berpartisipasi dalam observasi praktik pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, dan
diskusi tindak lanjut) bersama rekan sejawat;
k.
menjadi coach, mentor, fasilitator, dan/ atau pengajar praktik dalam kegiatan
pengembangan kompetensi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan/ atau pengawas
sekolah;
i.
berpartisipasi dalam kegiatan seminar, lokakarya, konferensi, simposium, dan/
atau studi banding lapangan yang diselenggarakan di bidang pendidikan;
m.
menjadi peserta coaching atau mentoring pengembangan kompetensi oleh Guru,
Kepala Sekolah, danjatau pengawas sekolah;
n.
menjadi peserta kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis yang memperoleh
sertifikat di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi;
o.
menjadi peserta pelatihan mandiri sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah,
dan/ atau pengawas sekolah;
p.
menjadi peserta berbagi praktik baik yang diselenggarakan komunitas belajar;
q.
menjadi peserta program pelatihan dan pendidikan jangka pendek atau menengah
pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan, seperti Pendidikan
Guru Penggerak atau pelatihan manajerial Kepala Sekolah; dan
r.
menjadi peserta praktik magang pada dunia kerja dan/ atau bidang lain yang
relevan.
(2)
Setiap pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki poin
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
(3)
Guru dan Kepala Sekolah melaksanakan pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dengan rentang poin antara 32 (tiga puluh dua) dan 128
(seratus dua puluh delapan).
(4)
Pengembangan kompetensi yang tidak sesuai dengan rentang sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat dilakukan Guru dan Kepala Sekolah setelah disepakati bersama
Pejabat Penilai Kinerja.
Pasal15
Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf c dan ayat (3) huruf e merupakan dokumen kurikulum
operasional satuan pendidikan yang disusun bersama secara partisipatif oleh
Kepala Sekolah dan Guru sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran satuan
pendidikan.
(2)
Tata cara penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal
16 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan
Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa Terlaksananya pembelajaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf d dan terkelolanya
pelaksanaan pembelajaran sebagaimana diinaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf f
dibuktikan dengan rangkuman kehadiran Guru oleh Kepala Sekolah dalam satu
semester.
Pasal
17 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Terlaksanannya
tugas tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf e dan
terkelolanya penugasan Guru dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (3) huruf g dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal
18 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Tersusunnya perencanaan
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf h
diwujudkan dalam dokumen Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja
Sekolah (RKS), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun
oleh Kepala Sekolah dan Guru.
Pasal
19 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Tersusunnya laporan
pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3)
huruf idalam bentuk laporan pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disusun oleh Kepala Sekolah dan Guru.
Pasal
20 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan
Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa
(1)
Perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal11 ayat (3) huruf b dan ayat (4)
hurufb mencakup standar sebagai berikut:
a.
Berorientasi Pelayanan;
b.
Akuntabel;
c.
Kompeten;
d.
Harmonis;
e.
Loyal;
f.
Adaptif; dan
g.
Kolaboratif.
(2)
Standar perilaku kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikontekstualisasi
sesuai dengan tugas Guru dan Kepala Sekolah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal ini.
Pasal
21 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Rencana SKP yang telah disusun ditetapkan menjadi SKP oleh Pejabat Penilai
Kinerja.
(2)
Penetapan SKP setiap tahun paling lambat dilakukan pada 31 Januari tahun
berkenaan.
Pasal
22 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Guru dan Kepala Sekolah melaksanakan rencana kinerja setelah SKP ditetapkan.
(2)
Pendokumentasian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
periodik pada rentang bulan:
a.
Januari-Juni; dan
b.
Juli-Desember.
(3)
Pendokumentasian kinerja dilakukan melalui pengumpulan bukti dukung kepada
Pejabat Penilai Kinerja.
(4)
Rincian bukti dukung pelaksanaan rencana basil kerja Guru dan Kepala Sekolah
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
Pasal
23 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Pejabat Penilai Kinerja melaksanakan pemantauan terhadap kemajuan pencapaian
target kinerja yang termuat dalam SKP melalui pengamatan dan pemberian Umpan
Balik Berkelanjutan.
(2)
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), Pejabat
Penilai Kinerja dapat mengetahui Guru dan Kepala Sekolah yang:
a.
menunjukkan kemajuan kinerja; atau
b.
tidak menunjukkan kemajuan kinerja.
(3)
Dalam hal Guru dan Kepala Sekolah menunjukkan kemajuan kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, Pejabat Penilai Kinerja dapat memberikan:
a.
apresiasi; dan/ atau
b.
penugasan baru.
(4)
Dalam hal Guru dan Kepala Sekolah tidak menunjukkan kemajuan kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Pejabat Penilai Kinerja dapat
melakukan:
a.
penyesuaian SKP untuk periode berikutnya; danfatau
b.
pengusulan pembinaan kinerja.
Pasal
24 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Pembinaan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4) huruf b
dilakukan melalui:
a.
bimbingan kinerja; dan/ atau
b.
konseling kinerja.
(2)
Bimbingan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh
Pejabat Penilai Kinerja terhadap Guru dan Kepala Sekolah melalui kegiatan
pengembangan kompetensi.
(3)
Konseling kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh
Pejabat Penilai Kinerja terhadap Guru dan Kepala Sekolah untuk mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah perilaku kerja.
Pasal
25 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Dalam rangka penilaian kinerja Guru, Kepala Sekolah melakukan Evaluasi Kinerja
Guru.
(2)
Kepala Sekolah dapat membentuk tim kerja yang membantu melakukan evaluasi
kinerja Guru yang terdiri atas Guru pada satuan pendidikan yang dipimpinnya
sesuai dengan kebutuhan.
(3)
Dalam rangka penilaian kinerja Kepala Sekolah, Kepala Dinas yang menangani
urusan bidang pendidikan melakukan Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah.
(4)
Kepala Dinas yang menangani urusan bidang pendidikan dapat membentuk tim kerja
yang membantu melakukan evaluasi kinerja Kepala sekolah yang terdiri atas
pengawas sekolah sesuai dengan penugasan pada masing masing satuan pendidikan.
Pasal
26 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dilakukan untuk
mendukung peningkatan capaian pembelajaran peserta didik dan pengembangan
karier Guru dan Kepala Sekolah berbasis sistem merit.
(2)
Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap:
a.
basil kerja; dan
b.
perilaku kerja.
(3)
Pejabat Penilai Kinerja memberikan catatan dan/ atau rekomendasi dalam dokumen
Evaluasi Kinerja untuk perbaikan pada periode berikutnya.
(4)
Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara periodik
dan tahunan.
(5)
Evaluasi Kinerja secara periodik sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan
setiap:
a.
paling lambat 30 Juni untuk periode Januari-Juni tahun berkenaan; dan
b.
paling lambat 31 Desember untuk periode Juli Desember tahun berkenaan.
(6)
Evaluasi Kinerja secara tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan paling
lambat bulan Januari tahun berikutnya dengan mempertimbangkan basil Evaluasi
Kinerja periodik.
(7)
Dokumen Evaluasi Kinerja tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal
27 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Pengelolaan
Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan bahwa
(1)
Pejabat Penilai Kinerja menetapkan Predikat Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
dengan mempertimbangkan:
a. capaian kinerja satuan pendidikan bagi guru atau
capaian kinerja Dinas yang menangani urusan bidang pendidikan bagi Kepala
Sekolah; dan
b. kontribusi kinerja pegawai terhadap capaian kinerja satuan
pendidikan bagi guru atau capaian kinerja Dinas yang menangani urusan bidang
pendidikan bagi Kepala Sekolah.
(2)
Predikat Kinerja Guru dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam dokumen Evaluasi Kinerja sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal
28 Perdirjen GTK Nomor 7607 Tahun 2023 Tentang
Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan Direktorat
Jenderal menetapkan panduan teknis mengenai Evaluasi kinerja dan Pola
distribusi Predikat kinerja Guru dan Kepala Sekolah.
Pasal29
Perdirjen GTK Kemdikbud ristek Nomor 7607
Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Tindak lanjut Evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud dalam PasalS huruf d
terdiri atas:
a. pelaporan kinerja Guru dan Kepala Sekolah;
b. pemeringkatan kinerja Guru dan Kepala Sekolah;
c. penghargaan; dan
d. sanksi.
(2)
Pelaporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan secara
berjenjang oleh Pejabat Penilai Kinerja kepada Pimpinan Unit Organisasi yang
membidangi kepegawaian dengan mencantumkan:
a. SKP; dan
b. Hasil Evaluasi Kinerja.
(3)
Pemeringkatan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf b dilakukan melalui
proses pen etapan:
a. Predikat Kinerja Guru pada satuan pendidikan; atau
b. Predikat Kinerja Kepala Sekolah pada Dinas yang menangani
urusan bidang pendidikan.
(4)
Predikat Kinerja Guru dan Kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bagi
pegawai negeri sipil dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5)
Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dapat berupa:
a. prioritas keikutsertaan dalam program prioritas
pemerintah dan/ atau mitra; dan/ atau
b. bentuk lainnya yang mendukung peningkatan karier.
(6)
Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf e dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal
30 Perdirjen GTK Kemendikbud ristek Nomor
7607 Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
(1)
Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan
melalui fitur kinerja dalam platfom yang dikelola oleh Direktorat Jenderal.
(2)
Fitur kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat alur, proses, dan
format pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah.
(3)
Fitur kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terintegrasi dengan aplikasi kinerja
yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara.
Pasal
31 Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK Kemdikbud) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk
Teknis (Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
bahwa
(1)
Direktorat Jenderal melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan pengelolaan kinerja
Guru dan Kepala Sekolah.
(2)
Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktorat Jenderal
didukung oleh Unit Pelaksana Teknis melalui:
a. rapat koordinasi;
b. sosialisasi;
c. bimbingan teknis; dan
d. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3)
Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan pengawasan terhadap penerapan
pengelolaan kinerja Guru dan Kepala Sekolah di daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4)
Dinas Pendidikan melakukan pembinaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pengelolaan
kinerja Guru dan Kepala Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal
32 Perdirjen GTK Kemendikbudristek Nomor
7607 Tahun 2023 Tentang Juknis Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah, menyatakan
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2024.
Selengkapnya
silahkan download dan baca Perdirjen GTK Kemendikbudristek Nomor 7607 Tahun 2023
Demikian
informasi tentang Peraturan Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen GTK Kemdikbudristek) Nomor 7607/B.B1/HK.03/2023 Tentang Petunjuk
Teknis (Juknis) Pengelolaan Kinerja Guru Dan Kepala Sekolah Semoga ada
manfaatnya
No comments