Soal ANBK SMP Tahun 2025 - 2026 (Pdf) dan Pembahasan

Latihan Soal ANBK SMP Tahun 2025 - 2026 Literasi Numerasi dan Pembahasan (PDF)


Latihan Soal ANBK SMP Tahun 2025 - 2026 Literasi Numerasi dan Pembahasan (PDF). Apa yang dimaksud Numerasi ? Numerasi merupakan kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan simbol dalam matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk menginterpretasikan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.

 

Kemampuan numerasi tersebut dapat ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan mampu dengan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis agar dapat memenuhi tuntutan kehidupan. Keterampilan tersebut dapat juga merujuk ke arah apresiasi dan pemahaman informasi yang dapat dinyatakan secara matematis, misalnya melalui bagan, grafik, atau tabel.

 

Numerasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan seorang siswa untuk menggunakan matematika ke dalam berbagai situasi, termasuk mengenai pengenalan dan juga pemahaman matematika di dunia, serta bertujuan agar memiliki kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan tersebut sesuai dengan tujuannya.

 

Menurut Puspendik Kemdikbud, numerasi diartikan sebagai kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

 

Artinya, kemampuan numerasi atau berhitung ini mengacu kepada kemampuan seseorang dalam menggunakan, menafsirkan, dan juga melakukan komunikasi informasi matematika agar dapat memecahkan masalah yang ada di dalam dunia nyata.

 

Dengan adanya kelebihan dan manfaat tersebut, tentu saja seseorang akan dituntut memiliki kemampuan berhitung agar dapat diaplikasikan secara maksimal menggunakan potensi yang ada dan memberikan kontribusi yang positif di lingkungan yang lebih luas, misalnya di dunia kerja.

 

Di dunia kerja, keterampilan berhitung ini sangat dibutuhkan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam melakukan penafsiran data berdasarkan pada pengukuran dan juga pemahaman mengenai data yang terdapat di dalamnya.

 

Sementara itu, bagi siswa kemampuan literasi bermanfaat untuk menghitung hal lain selain pelajaran. Misalnya untuk berangkat sekolah, jam berapakah siswa tersebut harus berangkat dari rumah dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh, dan lain sebagainya.

 

Dari berbagai contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan numerasi tidak hanya bermanfaat untuk menghitung soal yang ada di atas kertas ujian saja tetapi juga dapat digunakan untuk beradaptasi di tingkat kehidupan yang lebih luas, misalnya dunia kerja atau kehidupan sehari-hari.

 

Berikut ini beberapa pengertian Numerasi Menurut Ahli. Selain pengertian secara umum, tentu saja para ahli memiliki pandangan masing-masing mengenai pengertian dari kemampuan literasi. Berikut ini adalah pendapat para ahli mengenai pengertian dari numerasi.

 

1. Susanto dkk (2017). Menurut Susanto dkk (2017), kemampuan numerasi merupakan kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya, dirumah, pekerjaan dalam kehidupan masyarakat, dan kemampuan untuk menjelaskan suatu informasi yang terdapat di sekitar kita.

 

2. Qasim, Kadir, dan Awaludin (2015). Menurut Qasim dkk. (2015), kemampuan numerasi dalam PISA (Programme for International Student Assessment) adalah fokus kepada kemampuan siswa dalam menganalisis, memberikan alasan, dan menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk dan situasi.

 

3. Cockroft (1982). Cockroft (1982), menjelaskan numerasi merupakan a word to represent the mirror image of literacy. Menurutnya, numerasi mengandung dua hal pokok yaitu kemampuan menggunakan keterampilan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan apresiasi dan memahami informasi yang disajikan dalam istilah matematika.

 

4. Geiger, Good dan Forgasz (2015). Geiger, Good dan Forgasz berpendapat bahwa numerasi merupakan istilah yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengakomodasi tuntutan matematika dalam kehidupan pribadi dan sosial juga untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat sebagai warga negara yang terinformasi, reflektif, dan berkontribusi.

 

Sebelum admin membagikan Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMP Tahun 2025 - 2026 (Pdf) dan Pembahasan. Tentunya Anda harus tahu apa pentingnya Literasi Numerasi bagi peserta didik ? Literasi numerasi penting untuk dikuasai bagi siapa pun karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat atau pentingnya literasi numerasi, khususnya bagi peserta didik; 1) Literasi numerasi penting sebagai pengetahuan dan juga kecakapan dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan kegiatan dengan baik; 2) Literasi numerasi penting untuk melakukan perhitungan dan penafsiran terhadap data yang ada di dalam kehidupan sehari-hari; 3) Literasi numerasi penting untuk mengambil keputusan yang tepat di dalam setiap aspek kehidupannya.

 

Bagaimana Cara Meningkatkan Literasi Numerasi ? Agar Anda mampu memiliki kemampuan literasi numerasi yang baik, maka diperlukan melakukan strategi untuk meningkatkan literasi numerasi. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan literasi numerasi.

 

1. Menggabungkan Kata dengan Angka di Dalam Percakapan. Strategi atau cara pertama untuk meningkatkan literasi numerasi adalah dengan menggabungkan kata dan angka dalam percakapan. Misalnya ketika Anda menyajikan informasi numerik, misalnya jumlah atau rasio, usahakan menghindari penggunaan kata-kata yang langka, rendah, atau umum karena memiliki arti berbeda bagi setiap orang sehingga muncul ambiguitas. Gabungkan dengan angka yang memberikan pemahaman yang lengkap agar mampu menafsirkan makna dengan baik dan mampu memberikan informasi deskriptif untuk menempatkan informasi numerik dalam konteks yang sesuai.

 

2. Menerapkan Konsep Matematika dalam Berbagai Kegiatan. Cara kedua yakni Anda bisa mengaplikasikan informasi numerik ke dalam kegiatan yang dekat dengan aktivitas seseorang, khususnya siswa. Jadikan kegiatan berhitung sebagai bagian dari aktivitas. Dengan demikian, Anda mampu meningkatkan literasi numerasi dengan menggunakan pendekatan yaitu cara berpikir, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep.

 

3. Melakukan Permainan. Literasi numerik juga bisa dikembangkan dengan melibatkan permainan atau teka-teki. Meski cara ini sangat beragam dan luas, akan tetapi dengan menggunakan permainan ini, maka seseorang mampu memiliki dorongan ketertarikan pada angka sehingga mampu meningkatkan literasi numeriknya. Permainan ini juga bisa digunakan untuk mengenalkan konsep dasar matematika dan juga mengajarkan cara mengurutkan atau mengambil keputusan secara sistematis.

 

Secara lebih khusus, cerikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba oleh orang tua ataupun pendidik untuk dapat meningkatkan literasi siswa:

          Memperkenalkan kebiasaan membaca sejak dini.Kebiasaan membaca yang dibangun sejak dini akan membantu siswa menjadi lebih terbiasa membaca dan memperluas wawasan mereka. Orang tua dan pendidik dapat memberikan buku-buku yang sesuai dengan usia dan minat siswa untuk membantu mereka membangun kebiasaan membaca.

          Membuat lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang kondusif dapat membantu siswa fokus dan nyaman dalam proses pembelajaran. Orang tua dan pendidik dapat membuat ruang kelas yang menarik, dengan menyediakan peralatan belajar yang memadai, seperti buku-buku, papan tulis, dan komputer.

          Menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Teknologi dapat membantu siswa mengembangkan literasi mereka. Orang tua dan pendidik dapat menggunakan perangkat lunak dan aplikasi yang menarik untuk membantu siswa belajar membaca dan menulis dengan lebih mudah dan menyenangkan. Namun sebagaimana pedang bermata dua, penggunaan teknologi seperti internet dan perangkat lunak juga memiliki efek negatif, selain dari memberikan efek positif. Karena itu pengawasan yang baik harus tetap dilakukan agar siswa hanya mendapat efek positif dari penggunaan teknologi ini.

          Mendorong diskusi dan refleksi. Diskusi dan refleksi dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mereka baca. Orang tua dan pendidik dapat mengajak siswa berdiskusi tentang buku atau artikel yang mereka baca, serta membantu mereka merumuskan pertanyaan dan opini mereka sendiri.

          Memberikan umpan balik dan dukungan. Umpan balik dan dukungan dari pendidik sangat penting untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan literasi mereka. Orang tua dan pendidik dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan memberikan dukungan pada siswa dalam proses belajar.

          Meningkatkan literasi siswa adalah tugas yang tidak mudah, tetapi dengan mengikuti beberapa tips di atas, orang tua dan pendidik dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara yang lebih baik. Hal ini akan membantu siswa untuk mencapai potensi akademik mereka dan sukses di masa depan.

 

Adan strategi khusus untuk meningkatkan Numerasi siswa, dapat dilakukan melalui 4 cara yakni

1. Strategi Implementasi Pada Lingkungan Fisik dan Membangun Lingkungan Berkarya (Makerspace). Berikut ini beberapa strategi implementasi penguatan kemampuan numerasi pada lingkungan fisik dan membangun lingkungan berkarya:

 

Pengembangan sarana penunjang dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran numerasi sehingga tercipta ekosistem yang kaya numerasi.

Tampilan informasi yang memunculkan numerasi dalam berbagai konteks. Misalnya, di kamar kecil dapat ditampilkan informasi mengenai berapa jumlah volume air yang diboroskan jika keran tidak tertutup penuh dan masih meneteskan air selama satu hari, atau informasi mengenai bagaimana memperkirakan waktu 20 detik untuk mencuci tangan dengan sabun sebagai protokol kesehatan.

Tampilan informasi yang biasanya hanya dalam bentuk teks, dapat diperkaya dengan unsur numerasi. Misalnya, staf perpustakaan dapat menampilkan informasi mengenai jumlah peminjam buku (contoh: berdasarkan genre, gender, dan sebagainya) setiap bulannya dengan menggunakan diagram lingkaran, tabel, atau grafik.

Pemanfaatan fasilitas di sekolah untuk tampilan-tampilan numerasi, misalnya, alat pengukuran tinggi badan, termometer suhu ruangan, dan nomor ruang kelas yang menarik.

Tersedianya fasilitas atau tampilan-tampilan numerasi di taman sekolah yang mendorong peserta didik untuk bermain numerasi

Ketersediaan lingkungan atau ruang berkarya untuk numerasi yang memberikan kesempatan peserta didik untuk berinteraksi melalui alat matematika dan permainan tradisional maupun permainan papan (board games) yang membutuhkan dan melatih keterampilan numerasi. Ruang ini dapat berada di salah satu bagian dari perpustakaan, ruang kelas khusus, atau bahkan ruang pada fasilitas umum atau sosial, misalnya di balai desa, sehingga memberikan akses bahkan untuk anak prasekolah dan anak pendidikan usia dini.

 

2. Strategi Implementasi Pada Lingkungan Sosial-Afektif. Berikut ini beberapa strategi implementasi penguatan kemampuan numerasi pada lingkungan sosial-afektif:

 

Pesan positif (growth mindset) bahwa semua peserta didik memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menjadi numerat (yaitu seorang yang dapat menggunakan fakta, konsep, keterampilan, dan alat matematika untuk memecahkan masalah pada berbagai konteks).

Guru dan orang tua mengomunikasikan growth mindset kepada peserta didik secara konsisten, baik secara lisan maupun melalui perlakuan kepada peserta didik. Adanya dialog antara guru dan orang tua untuk membicarakan berbagai strategi yang dapat digunakan, serta proses tindak lanjut yang dilakukan.

Memunculkan tokoh masyarakat (figur publik) yang dikenal peserta didik, misalnya youtuber seperti Jerome Polin, untuk mengubah persepsi umum mengenai matematika dan numerasi.

Mengangkat topik mengenai pekerjaan di masa yang akan datang dan peran penting matematika.

Mengubah paradigma bahwa mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik merupakan tanggung jawab semua pihak (guru semua mata pelajaran, staf, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya).

 

3. Strategi Implementasi Pada Lingkungan Akademis. Berikut ini beberapa strategi implementasi penguatan kemampuan numerasi pada lingkungan akademis:

Penyediaan buku-buku yang berkaitan dengan numerasi, baik buku bacaan fiksi, nonfiksi, cara mengajarkan numerasi, maupun cara membuat alat peraga numerasi di perpustakaan sekolah.

Program numerasi sekolah untuk mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata, misalnya berupa seri topik mengenai matematika dalam kehidupan di rumah, matematika dalam berbagai pekerjaan yang ada saat ini, matematika dalam pekerjaan di masa depan, dan matematika di kehidupan bermasyarakat.

Program numerasi peserta didik PAUD dan SD melalui permainan baik permainan tradisional, misalnya congklak. Atau permainan papan (board games), misalnya permainan ular tangga. Saat ini sudah ada berbagai permainan papan (board games) dan permainan kartu (card games) hasil karya putra-putri Indonesia yang memuat unsur numerasi.

Program membuat permainan numerasi yang mengundang peserta didik dan orang tua untuk membuat dan memainkan permainan numerasi sederhana yang dapat dibawa pulang untuk dimainkan di rumah.

 

4. Strategi Implementasi Numerasi Dalam Pembelajaran Matematika dan Lintas Kurikulum (Mata Pelajaran Non Matematika)

Bagaimana Numerasi pada Mata Pelajaran Matematika ? Numerasi berperan menentukan cara dan arah pembelajaran matematika di sekolah, sehingga pembelajaran matematika lebih bermakna bagi peserta didik secara kontekstual. Beberapa prinsip penguatan numerasi dalam mata pelajaran matematika mencakup: 1) memberikan perhatian pada konteks kehidupan nyata; 2) penerapan pengetahuan matematika; 3) penggunaan alat fisik, representasi dan digital; 4) peningkatan sikap positif terhadap penggunaan matematika untuk memecahkan masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari; 5) orientasi kritis untuk menginterpretasi hasil matematika dan membuat keputusan berbasiskan bukti

Tuntutan numerasi dalam matematika melibatkan pengetahuan dan kapasitas untuk memanfaatkan keterkaitan ide-ide matematika (antara berbagai topik dan domain matematika). Untuk guru matematika, tantangannya adalah memberikan perhatian khusus pada bagaimana matematika digunakan di luar kelas matematika, misalnya memberikan masalah yang solusinya bergantung pada konteks dan meminta peserta didik untuk membenarkan solusi mereka dan pilihan keterampilan matematika yang mereka gunakan. Penguatan numerasi di matematika dapat dilakukan dengan melihat mata pelajaran lain sebagai penyedia konteks yang bermakna di mana konsep matematika dapat diperkenalkan atau dikembangkan.

 

Bagaimana penerapan Numerasi Lintas Kurikulum (Mata Pelajaran Non Matematika)? Agar numerasi berguna bagi peserta didik maka haruslah dipelajari dalam berbagai konteks dan melalui semua mata pelajaran sekolah, bukan hanya matematika. Pendekatan yang dibutuhkan adalah apa yang disebut sebagai numerasi lintas mata pelajaran, yaitu peran aktif dari guru mata pelajaran selain matematika untuk mengidentifikasi kesempatan numerasi di dalam mata pelajaran yang diajarnya dan untuk menstimulasi diskusi mengenai numerasi dalam kurikulum semua mata pelajaran. Ini tidak berarti bahwa guru non-matematika berubah fungsi menjadi pengajar matematika, melainkan mereka menanamkan (embed) numerasi dalam mata pelajaran yang mereka ajar tanpa kehilangan fokus pada mata pelajaran tersebut.

 

Guru dapat menciptakan berbagai jenis kesempatan belajar numerasi melalui hal berikut: 1) Mengidentifikasi tuntutan numerasi spesifik dari mata pelajaran mereka dengan menganalisis kurikulum mata pelajaran disiplin ilmu yang diajar; 2) Memberikan pengalaman dan peluang belajar yang mendukung penerapan pengetahuan dan keterampilan matematika umum peserta didik; 3) Menyadari penggunaan yang benar dari terminologi matematika di mata pelajaran mereka dan menggunakan bahasa ini dalam pengajaran mereka yang sesuai; 4) Pada saat guru non-matematika turut memperhatikan numerasi dalam mata pelajaran lintas kurikulum sebenarnya dapat meningkatkan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh, seorang guru IPS ketika turut melatih siswa dalam membaca dan menginterpretasi data yang disajikan melalui grafik dengan baik akan membantu siswa juga dalam memahami pelajaran, misalnya mengenal ketidakmerataan distribusi kekayaan dan kekuasaan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, ketika guru memperkuat kemampuan numerasi siswa, secara timbal balik, kemampuan siswa untuk memahami disiplin ilmu tersebut juga meningkat.

 

Bagi Anda yang membutuhkan berikut ini Kumpulan Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMP Tahun 2025-2026 (Pdf) dan Pembahasan, silahkan didownload dengan mengklik pilihan dokumen soal dan jawaban tersedia.


Latihan Soal ANBK Numerasi SMP Tahun 2025-2026 (Pdf) dan Pembahasan (DISINI)


Latihan Soal ANBK Literasi SMP Tahun 2025-2026 (Pdf) dan Pembahasan (DISINI)


Demikian informasi tentang Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMP Tahun 2025 - 2026 (Pdf) dan Pembahasan. Semoga ada manfaatnya.


= Baca Juga =


No comments

Info Kurikulum Merdeka

Info Kurikulum Merdeka
Info Kurikulum Merdeka