Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024 Tentang Mekanisme Seleksi PPPK Tenaga Kesehatan Tahun 2024 diterbitkan dengan pertimbangan: a) bahwa untuk mencapai visi dan misi Indonesia maju, mendukung kelancaran tugas dan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kapasitas organisasi, dan mempercepat pencapaian tujuan strategis nasional, membutuhkan penambahan pegawai Aparatur Sipil Negara; b) bahwa sebagai upaya penyelesaian penataan non-ASN; c) bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Kesehatan Tahun Anggaran 2024.
Landasan diterbitkannya Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024
Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK Untuk
Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024, adalah sebagai berikut:
1.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4916);
2.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
3.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6896);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264);
5.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 126);
6.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
14 Tahun 2019 tentang Pembinaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang
Menduduki Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
864);
7.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
60 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1249);
8.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nom or
6 Tahun 2024 tentang Pengadaan Pegawai Aparatur Sipil Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2024 Nomor 404).
Memperhatikan: Surat Menteri Kesehatan Nomor PT.Ol.01/A/1957/2024 tanggal 4 April 2024 perihal Permohonan fasilitasi dan afirmasi kualifikasi pendidikan DIV Bidan Pendidik dalam pengadaan CASN Tahun 2024.
Diktum PERTAMA Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024 Tentang
Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK Untuk Jabatan
Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024 menyatakan bahwa Pelamar yang
dapat melamar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada
Jabatan Fungsional (JF) Kesehatan Tahun Anggaran 2024 terdiri dari:
a. eks Tenaga Honorer
Kategori II (eks THK-II); atau
b. tenaga non Aparatur Sipil
Negara (tenaga non-ASN).
Diktum KEDUA Eks THK-II
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA huruf a adalah pegawai yang terdaftar
dalam pangkalan data (database) eks THK-II pada Badan Kepegawaian Negara (BKN)
dan aktif bekerja pada instansi pemerintah .
Diktum KETIGA Tenaga non-ASN
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA huruf b terdiri atas:
a.
pegawai yang terdaftar dalam pangkalan data (database) tenaga non-ASN pada BKN dan
aktif bekerja pada instansi pemerintah;
b.
pegawai yang aktif bekerja pada instansi pemerintah paling sedikit 2 (dua)
tahun terakhir secara terus- menerus .
Diktum KEEMPAT dalam hal
terdapat kebutuhan pada JF bidan kategori keahlian, kebutuhan jabatan tersebut
juga dapat dilamar oleh pelamar D-IV Bidan Pendidik Tahun 2023.
Diktum KELIMA: Pelamar D-IV
Bidan Pendidik Tahun 2023 sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT adalah
pelamar dengan kualifikasi pendidikan D-IV Bidan Pendidik yang dinyatakan lulus
seleksi PPPK tahun 2023 pada JF bidan kategori keahlian.
Diktum KEENAM Keputusan
Menteri PANRB Kepmenpan RB Nomor 349
Tahun 2024 Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
Untuk Jabatan Fungsional Kesehatan Tahun Anggaran 2024 menyatakan Pelamar
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA hanya dapat melamar pada instansi
pemerintah tempat bekerja saat mendaftar.
KETUJUH: Pelamar sebagaimana
dimaksud pacta Diktum KELIMA hanya dapat melamar pacta instansi pemerintah yang
sama pacta saat seleksi pengadaan PPPK tahun 2023.
KEDELAPAN Pelamar pacta
seleksi PPPK JF kesehatan tahun anggaran 2024 wajib memiliki kualifikasi
pendidikan sesuai dengan persyaratan dengan merujuk pacta Surat Edaran Direktur
Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor PT .Ol.03/F/570/2024
tentang Persyaratan Kualifikasi Pendidikan dan Surat Tanda Registrasi dalam
Rangka Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara Jabatan Fungsional Kesehatan Tahun
2024 .
KESEMBILAN Kebutuhan
sebagaimana dimaksud pacta Diktum PERTAMA dapat dilamar oleh penyandang
disabilitas, dengan persyaratan sebagai berikut:
a.
melampirkan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah/Puskesmas yang
menerangkan jenis dan derajat kedisabilitasannya; dan
b.
menyampaikan video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari pelamar dalam
menjalankan aktifitas sesuai jabatan yang akan dilamar.
KESEPULUH Keputusan Menteri
PANRB Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024
Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK Untuk
Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024 menegaskan bahwa setiap
pelamar sebagaimana dimaksud pacta Diktum PERTAMA wajib memiliki pengalaman di
bidang kerja sesuai dengan kompetensi tugas jabatan yang dilamar pacta saat
pendaft aran dengan ketentuan sebagai berikut: a) paling singkat 2 (dua) tahun pacta
jabatan fungsional jenjang pemula, terampil, dan ahli pertama; dan b) paling singkat
3 (tiga) tahun pacta jabatan fungsional jenjang ahli muda.
KESEBELAS Bagi JF dokter dengan
sub jabatan dokter spesialis dan dokter sub spesialis , pengalaman sebagaimana dimaksud
pacta Diktum KESEPULUH dapat dihitung sejak menempuh pendidikan dokter
spesialis dan/ atau dokter sub spesialis. Masa kerja pelamar sebagaimana
dimaksud pacta Diktum KESEPULUH dibuktikan dengan surat keterangan dari
pimpinan unit kerja sebagai berikut:
a.
kepala puskesmas bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di puskesmas;
b.
kepala Rumah Sakit bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di rumah sakit;
c.
pejabat administrator bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di unit kerja
eselon III; atau
d.
pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di
unit kerja eselon II.
KEDUABELAS Seleksi pengadaan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk JF kesehatan terdiri dari: a) seleksi
administrasi; dan b) seleksi kompetensi.
KETIGABELAS Seleksi
kompetensi sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA BELAS huruf b meliputi: a) seleksi
kompetensi teknis; b) seleksi kompetensi manajerial; dan c) seleksi kompetensi
sosial kultural.
KEEMPATBELAS Seleksi
kompetensi sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA BELAS huruf b dilakukan
dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas yang dilaksanakan dengan
wawancara berbasis komputer.
KELIMABELAS Materi seleksi
kompetensi sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT BELAS dan wawancara
sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA BELAS meliputi:
a.
materi kompetensi teknis bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan,
dan sikapf perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan
dengan bidang teknis jabatan.
b.
materi kompetensi manajerial bertujuan untuk menilai komitmen, kemampuan, dan
perilaku individu dalam berorganisasi yang dapat diamati dan diukur, meliputi
kompetensi:
1.
integritas;
2.
kerja sama;
3.
komunikasi;
4.
orientasi pada hasil;
5.
pelayanan publik;
6.
pengembangan diri dan orang lain;
7.
mengelola perubahan; dan
8.
pengambilan keputusan.
c.
materi kompetensi sosial kultural bertujuan untuk menilai pengetahuan dan sikap
terkait pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk yang memiliki
keberagaman dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi, dan
jabatan, dalam peran pemangku jabatan sebagai perekat bangsa yang memiliki:
1.
kepekaan terhadap keberagaman;
2.
kemampuan berhubungan sosial;
3.
kepekaan terhadap pentingnya persatuan; dan
4.
empati.
d.
materi wawancara dengan menggali informasi non kognitif yang bertujuan untuk
menilai integritas dan moralitas meliputi beberapa aspek yaitu kejujuran,
komitmen, keadilan, etika, dan kepatuhan.
KETUJUH BELAS Seleksi
kompetensi sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT BELAS dan wawancara
sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA BELAS dilakukan dengan menggunakan
sistem Computer Assisted Test (CAT) yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian
Negara.
KEDELAPAN BELAS Seleksi
kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural sebagaimana dimaksud pada
Diktum KEEMPAT BELAS dilaksanakan dalam durasi waktu 120 (seratus dua puluh)
menit.
KESEMBILAN Wawancara
sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA BELAS dilaksanakan dalam durasi waktu 10
(sepuluh) menit .
KEDUAPULUH Keten tuan sebagaimana
dimaksud pada Diktum KEDELAPAN BELAS dan Diktum KESEMBILAN BELAS dikecualikan
bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra.
KEDUA PULUH SATU Seleksi
kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural bagi pelamar penyandang
disabilitas sensorik netra dilaksanakan dalam durasi waktu 150 (seratus lima
puluh) menit.
KEDUA PULUH DUA Wawancara
bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra dilaksanakan dalam durasi
waktu 15 (lima belas) menit.
KEDUA PULUH TIGA, Jumlah soal
keseluruhan seleksi kompetensi sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT BELAS
dan wawancara sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA BELAS adalah 145 (seratus
empat puluh lima) butir soal, dengan rincian:
a.
seleksi kompetensi teknis sejumlah 90 (sembilan puluh) butir soal;
b.
seleksi kompetensi manajerial sejumlah 25 (dua puluh lima) butir soal;
c.
seleksi kompetensi sosial kultural sejumlah 20 (dua puluh) butir soal; dan
d.
wawancara sejumlah 10 (sepuluh) butir soal.
KEDUA PULUH EMPAT, Pembobotan
nilai untuk materi soal seleksi kompetensi dan wawancara yaitu :
a.
untuk materi soal seleksi kompetensi teknis, bobot jawaban benar bernilai 5
(lima) dan salah atau tidak menjawab bernilai 0 (nol);
b.
untuk materi soal seleksi kompetensi manajerial, sosial kultural, dan
wawancara, bobot jawaban benar paling rendah 1 (satu) dan nilai paling tinggi 4
(empat), serta tidak menjawab bernilai 0 (nol).
KEDUAPULUH LIMA, Nilai
kumulatif paling tinggi untuk seleksi kompetensi dan wawancara adalah 670 (enam
ratus tujuh puluh), dengan nnc1an:
a.
450 (empat ratus lima puluh) untuk seleksi kompetensi teknis;
b.
180 (seratus delapan puluh) untuk seleksi kompetensi manajerial dan sosial
kultural; dan
c.
40 (empat puluh) untuk wawancara.
Ditegaskas dalam dictum KEDUA
PULUH ENAM Keputusan Menteri PANRB Kepmenpan
RB Nomor 349 Tahun 2024 Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja PPPK Untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024 bahwa
Pelamar dinyatakan lulus seleksi jika berperingkat terbaik.
KEDUA PULUH TUJUH, Penentuan
pelamar yang lulus seleksi sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA PULUH ENAM
diberlakukan secara berurutan bagi:
a.
eks THK-II;
b.
pegawai yang terdaftar dalam pangkalan data (database) tenaga non-ASN pada BKN
dan aktif bekerja pada instansi pemerintah;
c.
pegawai yang aktif bekerja pada instansi pemerintah paling sedikit 2 (dua)
tahun terakhir secara terus- menerus .
KEDUA PULUH DELAPAN Penentuan
pelamar yang lulus seleksi pada kebutuhan JF bidan kategori keahlian
diberlakukan secara berurutan bagi:
a.
pelamar D-IV Bidan Pendidik ;
b.
eks THK-II;
c.
pegawai yang terdaftar dalam pangkalan data (database) tenaga non-ASN pada BKN
dan aktif bekerja pada instansi pemerintah;
d.
pegawai yang aktif bekerja pada instansi pemerintah paling sedikit 2 (dua)
tahun terakhir secara terus- menerus.
KEDUA PULUH SEMBILAN, Dalam
hal masih terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi setelah Diktum KEDUA PULUH
TUJUH dan Diktum KEDUA PULUH DELAPAN diberlakukan, kebutuhan dapat diisi dari
pelamar padajabatan dan kualifikasi pendidikan yang sama dari unit penempatanjlokasi
berbeda dengan ketentuan urutan kelulusan sebagaimana dimaksud pada Diktum
KEDUA PULUH TUJUH dan Diktum KEDUA PULUH DELAPAN.
KETIGA PULUH, Dalam hal
Instansi Pusat melakukan pengelompokan kebutuhan, peng1s1an kebutuhan yang
belum terpenuhi diberlakukan terbatas pada kebutuhan Jabatan yang telah
dikelompokkan tersebut dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
PULUH TUJUH dan Diktum KEDUA PULUH DELAPAN .
KETIGA PULUH SATU Dalam hal
pelamar telah mengikuti seluruh tahapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja namun tidak dapat mengisi lowongan kebutuhan, dapat
dipertimbangkan untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Paruh
Waktu.
KETIGA PULUH DUA, Kebutuhan bagi
pelamar sebagaimana dimaksud pada Diktum KETIGA PULUH SATU diusulkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) kepada Menteri.
KEDUA PULUH TIGA. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah sebagaimana mestinya.
Selengkapnya silahkan download dan baca Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024 Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK Untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024. Link download Kepmenpan RB Nomor349 Tahun 2024
Demikin informasi tentang Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Kepmenpan RB Nomor 349 Tahun 2024 Tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja PPPK Untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2024. Semoga ada manfaatnya.
No comments